PAPER IAD
VARIABILITAS dan TEORI EVOLUSI
Dosen Pengampu : Bp. Henry J. Saputra
Disusun oleh :
Amelia J.F (10420098)
Alif Miftah H (10420315)
Ayumi (10420117)
Annisa Fathir (10420290)
Amanatun Nafiah (10420127)
Dyah ayu M.A (10420100)
Istalia (10420193)
Gega Ortega (08420017)
Rizky Sawitra (10420359)
Zamroni Asy'ari (10420126)
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak
lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin...
Semarang, 08 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Sejarah Singkat Charles Darwin.................................................. 3
B. Perkembangan Teori Evolusi ...................................................... 3
C. Asal Usul Spesies......................................................................... 5
D. Pengertian
Seleksi Alam............................................................. 6
E. Hubungan Antara Islam Dan Teori Darwin................................. 8
F. Awal Terciptanya Teori Darwin.................................................. 9
G.
Teori Evolusi menurut
Charles Darwin........................................ 10
H.
Konsep-konsep yang
Mendukung Teori Darwin......................... 11
I.
Variabilitas................................................................................... 24
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 30
B. Saran............................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak dahulu kala manusia selalu
mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya.Jawaban sementara atas
pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau
evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam
tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai
di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah
perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam
kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk
species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke
masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke
masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
Idea tentang terjadinya evolusi biologis
sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi
yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat
teori .Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang
berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi
alam.Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti.Darwin
berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah
adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai
terbentuknya varian baru.
Dalam perkembangannya teori
evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang
menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), dukungan dan
pengkayaan-pengkayaan.Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori
evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan
“Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai
istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan
pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan
evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi
gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya
(evolusi makro dan evolusi mikro).
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Singkat Charles Darwin?
2. Bagaimana Perkembangan Teori Evolusi ?
3. Bagaimana Asal Usul Spesies ?
4. Apa Pengertian dari Seleksi Alam ?
5. Apa Hubungan Antara Islam Dan Teori Darwin ?
6. Bagaimana Awal Terciptanya Teori Darwin?
7.
Bagaimana Teori evolusi menurut Charles
Darwin?
8.
Konsep-konsep apa saja
yang mendukung teori Darwin ?
9.
Apa Pengertian
Variabilitas ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Singkat Charles Darwin.
2. Mengatahui Perkembangan Teori Evolusi.
3. Mengetahui Asal Usul Spesies.
4. Mengetahui Pengertian dari Seleksi Alam.
5. Mengetahui
Hubungan Antara Islam Dan Teori Darwin.
6. Mengetahui
Awal Terciptanya Teori Darwin.
7.
Mengetahui Teori Evolusi menurut Charles
Darwin.
8.
Mengetahui
Konsep-konsep yang Mendukung Teori Darwin.
9.
Mengetahui Pengertian
Variabilitas.
BAB II
ISI
TEORI EVOLUSI
Charles Darwin
Perkembangan Teori
Evolusi Darwin
A. Sejarah
Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)
- 1831-1836:
Perjalanan laut dengan kapal Beagle.
- 1844:
Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah
selesai.
- 1858:
Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota Royal
Society, berisi tentang perluasan ide dari Malthus. Makalah bersama oleh
Darwin dan Wallace di forum Society.
- 1859:
Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection”
- 1860:
Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin
- Darwin
menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi buku
“Descen of Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and Animals”
(1871).
Buku “Origin of Species by Means of
Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959 ini, menurut indeks sitasi
merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis lain (selain kitab suci)
selama ini.
B. Perkembangan
Teori Evolusi
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang
mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara lain:
- Ekspedisi
ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch
disebabkan perbedaan jenis makanannya.
- Geolog
Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk
hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
- Pendapat
ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah
penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan
terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini
dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk
memperoleh bibit unggul.
- Pendapat
beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826),
Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The
Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1.
Spesies yang hidup
sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
2.
Evolusi terjadi melalui
seleksi alam.
Menurut
Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi
alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and
ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.
Secara
umum, tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah:
a.
Mendapat tantangan
terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan
(Universal Creation).
b.
Mendapat pembelaan dari
penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan Thomas Henry Huxley
(1825-1895).
c.
Mendapat kritik dan
pengkayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915), Fisher (1930),
Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).
d.
Dengan berbagai
perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka
kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi
satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan
faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh
karenanya teori evolusi yang sekarang kita seirng disebut Neo-Darwinian atau
Modern Systhesis.
Secara singkat, proses evolusi oleh
seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena adanya:
1.
Perubahan frekuensi gen
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.
Perubahan dan genotype
yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
3.
Produksi varian baru
melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).
4.
Kompetisi antar
individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan
tidak cukup untuk menyokongnya.
5.
Generasi berikut
mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan beruntung) yang
masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.
C. Asal
Usul Spesies
Teori utama Darwin bahwa spesies yang
hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila
diurut lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang
umum yang sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan
ditentang banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga
kelompok utama:
1.
Kelompok yang
berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.
2.
Kelompok “Creationist”
yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha
Kuasa untuk tujuan tertentu.
3.
Kelompok penganut
filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang
ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”.Goethe
mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan
beberapa Bauplane untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua
kelompok pertama di atas Darwin cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban
atau intervensi dari kekauatan supranatural dalam pembentukan spesies adalah
tidak ilmiah.Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz)
Darwin mampu menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di
halaman 435, menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah archetype adalah
“interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang penting.
Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya.Darwin pada edisi
berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”.Menurut Darwin
penjelasan tentang “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek moyang
adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak ilmiah. Oleh
karena Darwin memandang masalah ini sebagai proses, sementara konsep archetype
adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut paham Materialisme.
D.
Pengertian Seleksi Alam
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam
merupakan agen utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace)
menyimpulkan seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap
populasi cendrung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya
cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan
sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali
merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar
lainnya tereliminasi.
Dengan berkembangnya ilmu genetika,
teori itu diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958),
definisi seleksi alam adalah segala proses yang menyebabkan pembedaan non
random dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen
dari generasi ke generasi berikutnya.
Anggota populasi yang membawa genotype
yang lebih adaptif (superior) berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada
keturunan yang inferior. Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah
sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke
generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua
keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi.Contohnya adalah pada
jenis fauna yang memiliki beberapa generasi dalam satu tahun. Jika makanan dan
sumberdaya yang lain tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah
seperti deret ukur dengan tidak ada kematian di antara keturunannya. Hal itu
tidak berarti seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotype
yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang
mencapai matang seksual pada kecepatan yang berbeda. Musim yang lain
kemungkinan mengurangi jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Jadi
pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada
tahun berikutnya. Pebedaan fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent
penyeleksi yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat
bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam
angka kematian (Dobzhansky, 1970).
Darwin telah menerima, namun dengan
sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer “survival of the fittest in the
struggle for life” sebagai altenatif untuk menerangkan proses seleksi alam,
namun saat ini slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak
hanya individu atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan
lingkungan dapat bertahan hidup dan bereproduksi.Dalam kondisi seleksi yang
lunak atau halus semua individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam
dapat bertahan hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit (individu
yang sesuai dengan lingkungan dapat bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus
mereka yang paling kuat, paling agresif atau paling bertenaga, melainkan mereka
yang mampu bereproduksi menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang
viable dan fertile.
Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya
material baru (bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang
diseleksi lagi),melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic
atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila
populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang
akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang
berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan memilih varian genetic
(individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang
akan datang. permasalahan yang timbul adalah dari mana sumber materi dasar atau
bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada varian-varian yang
akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan setelah T.H Morgan
dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja
(Dobzhansky, 1970).
Implikasi dari teori evolusi melalui ala
mini sangat luas, tidak hanya mencakup bidang filsafat namun juga
social-ekonomi dan budaya:
- Penggantian
cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.
- Paham
creationisme berkurang pengaruhn ya.
- Penolakan
terhadap teleology kosmis.
- Penjelasan
“desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang
mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang
sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.
- Penggatian
pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.
- Memberikan
inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti gerakan
Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di Singapura di
masa Lee Kuan Yu dan berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan
label Social-Darwinian.
E. Hubungan
Islam dengan Teori Darwin
Secara ilmiah teori evolusi Darwin utama
belum dapat dikatakan runtuh, karena sebelum ditemukan bukti-bukti empiris yang
bertentangan dengan kesimpulan teori tersebut, maka pernyataan dalam teori itu
masih dianggap benar.Akan tetapi sampai saat ini banyak kalangan masih
meragukan kebenaran teori itu terutama dari kalangan agama.
Saat ini Indonesia kebanjiran buku-buku
Islam yang diproduksi Dr. Harun Yahya yang “menyerang” teori Darwin. Dari segi
teologis ada kekuatiran bahwa teori Darwin akan mengusir Tuhan dari kehidupan,
namun Haidar Bagir, pakar filsafat Islam, tidak sepenuhnya sependapat dengan
Harun Yahya. Bagir (2003) menanggapinya dengan mengatakan “Sikap kita terhadap
keyakinan Darwinian mengenai sifat kebetulan dan materialistic asal-usul
kehidupan yang terkandung dalam teori itu sudah jelas.Kita menolaknya.Tidak
demikian halnya dengan kesimpulan utama teori ini mengenai sifat-sifat
evolusioner kehidupan. Karena betapapun demikian, tetap saja Tuhan bisa dipercayai
sebagai Dzat di balik semua gerakan evolusi itu…”.Tentang prinsip survival of
the littest, Bagi justru membenarkannya dan kita harus mengambil hikmahnya,
karena hal itu sesuai dengan kenyataan sehari-hari dan didukung oleh tidak
bertentangan dengan kandungan Alqur’an.Dingin dari dari dua sisi yaitu aspek
teologis dan sisi etis.
F. Awal
Terciptanya Teori Darwin
Ketika Darwin lulus dari universitas
pada 1831, dia berencana untuk menjadi seorang pendeta. Namun pada bulan
Agustus, Darwin menerima sepucuk surat dari Profesor Henslow. Profesor
itu mengajukan pertanyaan yang mengejutkan baginya.”Maukah Charles
mengelilingi dunia?”
Ketika itu seorang Kapten Angkatan Udara
bernama Robert FritzRoyakan segera berlayar mengelilingi dunia. Kapanya HMS
Beagel, akan berlayar paling tidak untuk dua tahun. Kapten FritzRoy
menyukai Sains dan alam, ini sangat tepat dengan kesamaan beliau dengan Darwin.
Pada 15 september 1835, Beagle
tiba di Galapagos, Ketika itu Darwin sangat terpesona melihat
penyu-penyu raksasa yang mencapai berat 250 Kg tersebut dan berukuran sekitar
5-6 kaki. Dimata Charles mereka tampak makhluk dari planet lain.
Ketika Darwin menerbitkan buku yang
ditulisnya di atas Beagle, beliau mendapatkan bantuan dari seorang yang
bernama John Gould(Ornitologis). Darwin bersama John Gould meneliti
seekor burung Finch yang ditemukan Darwin di Galapagos. Pada awal inilah beliau
akan merumuskan suatu teori yang menggemparkan dunia “Darwinisme” atau “
Teori Evolusi”. Ketika itu mereka menemukan bahwa ada perbedaan antara burung
Finch Amerika Selatan dan Galapagos.Hal ini yang membuat Darwin berpikir bahwa
Jika burung Finch dapat berubah mengapa yang lainnya tidak bisa.Atas dasar
inikah beliau merumuskan Teori Evolusi dan atas dasar inikah Manusia
berasal dari kera.
G.
Teori Evolusi menurut
Charles Darwin
Charles Darwin adalah seorang
naturalis berkebangsaan Inggris.Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena
adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam
adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk
hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan
lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah.
Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat
yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck,
panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai
berikut.Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkungan pun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah
berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon
sehingga tidak bisa bertahan hidup.Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap
dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan
hidup.Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan
mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut.Itulah
sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat
dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
- Ekspedisinya
ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini
Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya
keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
- Pendapat
Charles Lyell dalam bukunya
"Principles of Geology" yang menyatakan bahwa batuan,
pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini
kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
- Pendapat
Thomas Robert Malthus dalam bukunya "An Essay
on the Principle of Population" yang menyatakan adanya
kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan
produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya
Darwin menulis bukunya "On the Origin of Species by Means of
Natural Selection"yang berisi dua hal pokok:
- spesies
yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
- evolusi
terjadi melalui proses seleksi alam
H.
Konsep yang mendukung
teori Darwin
1.
Jean-Baptiste Lamarck (1744-1829)
Lamarck adalah manusia pertama yang
kesimpulan pada banyak perhatian subjek bersemangat.This justly celebrated naturalist first published his
views in 1801. Ini naturalis adil dirayakan pertama kali diterbitkan
pada tahun 1801 pandangannya. . . . . he first did the
eminent service of arousing attention to the probability of all changes in the
organic, as well as in the inorganic world, being the result of law, and not of
miraculous interposition.ia pertama kali melakukan layanan terkemuka
dari membangkitkan perhatian pada probabilitas dari semua perubahan dalam
organik, serta di dunia anorganik, sebagai hasil dari hukum, dan bukan
interposisi ajaib.
Lamarck dianggap sebagai teori yang
lebih lengkap dari promotor awal Teori Evolusi Charles Darwin yang kemudian
diadopsi dan sangat diperluas.Lamarck
diikuti sezaman dalam menjelaskan evolusi sebagai proses yang diarahkan dan
menyesuaikan diri sarana yang spesies berubah karakteristik mereka dalam menanggapi
perubahan lingkungan dan lulus karakteristik untuk populasi di masa
depan.Darwin menerbitkan Prinsip tentang Seleksi Alam pada 24 November 1859,
pada saat yang sama seperti yang dilakukan rekan-penemu Alfred Russel Wallace.
Jika variasi
(dari mutasi) berguna untuk setiap organik yang pernah melakukan terjadi,
pasti demikian dicirikan individu akan memiliki kesempatan terbaik untuk
diawetkan dalam perjuangan untuk hidup, dan dari prinsip yang kuat dari
warisan, ini akan cenderung menghasilkan keturunan yang sama ditandai.Ini
prinsip pelestarian, atau survival of the fittest, saya sebut Seleksi Alam.
2. Pemikiran
Ilmiah lammark
Lamarck mulai mempublikasikan rincian
teori evolusi nya.Dimana orang-orang seperti Buffon telah mengisyaratkan
kemungkinan perubahan evolusioner, Lamarck menyatakan itu secara langsung.Pada
tahun 1801 ia menulis:
Waktu
dan.Kondisi yang menguntungkan adalah sarana utama dua yang alam telah
bekerja dalam memberikan eksistensi kepada semua produksi nya.
Perubahan lingkungan menyebabkan
perubahan dalam kebutuhan organisme hidup dalam lingkungan, yang pada
gilirannya menyebabkan perubahan dalam perilaku mereka.Perubahan perilaku
mengarah pada penggunaan yang lebih besar atau lebih kecil dari sebuah struktur
tertentu atau organ, penggunaan akan menyebabkan struktur untuk meningkatkan
ukuran selama beberapa generasi, sedangkan tidak digunakan akan menyebabkan
menyusut atau bahkan hilang.Aturan ini - yang menggunakan atau tidak
digunakannya menyebabkan struktur untuk memperbesar atau mengecilkan - Lamarck
disebut "Hukum Pertama" dalam bukunya Philosophie zoologique."Hukum
Kedua" Lamarck menyatakan bahwa semua perubahan seperti itu
diwariskan.Hasil dari hukum-hukum ini adalah perubahan, terus menerus secara
bertahap dari semua organisme, karena mereka teradaptasi dengan lingkungan
mereka, kebutuhan fisiologis organisme, yang diciptakan oleh interaksi mereka
dengan lingkungan, drive evolusi Lamarck.
Sementara mekanisme evolusi Lamarck
sangat berbeda dari yang diusulkan oleh Darwin, hasil prediksi adalah sama:
perubahan adaptif dalam garis keturunan, akhirnya didorong oleh perubahan
lingkungan, selama jangka waktu yang lama.Sangat menarik untuk dicatat Lamarck
yang dikutip untuk mendukung teori evolusi banyak baris yang sama bukti bahwa
Darwin adalah untuk digunakan dalam The Origin of Species.Lamarck Philosophie
zoologique menyebutkan berbagai macam bentuk binatang dan tanaman yang
dihasilkan di bawah budidaya manusia (Lamarck bahkan diantisipasi Darwin
menyebutkan merpati ekor kipas!), Kehadiran vestigial, non-fungsional struktur
di banyak hewan, dan adanya struktur embrio yang tidak memiliki rekan pada
orang dewasa.Seperti Darwin dan ahli biologi evolusi kemudian, Lamarck
berpendapat bahwa bumi itu sangat tua.Lamarck bahkan menyebutkan kemungkinan
seleksi alam dalam tulisan-tulisannya, meskipun ia tampaknya tidak pernah telah
terpasang banyak pentingnya ide ini.
Hal ini bahkan lebih menarik untuk
dicatat bahwa, meskipun Darwin mencoba untuk membantah mekanisme Lamarck
warisan, ia kemudian mengakui bahwa diwariskan efek penggunaan dan disuse
mungkin penting dalam evolusi.." Dalam TheOrigin of Species ia
menulis bahwa mata sisa mol dan gua-tinggal hewan "mungkin karena
pengurangan bertahap karena tidak terpakai, tapi mungkin dibantu oleh seleksi
alam."Warisan Lamarck, setidaknya dalam pengertian Lamarck dimaksudkan,
bertentangan dengan temuan genetika dan sekarang sebagian besar telah
ditinggalkan - tetapi sampai penemuan kembali hukum-hukum Mendel pada awal abad
kedua puluh, tidak ada yang memahami mekanisme hereditas, dan warisan Lamarck
adalah hipotesis sangat masuk akal.Beberapa ilmuwan lain hari, termasuk Erasmus
Darwin, berlangganan teori penggunaan dan tidak digunakan - pada
kenyataannya, teori evolusi Erasmus Darwin adalah begitu dekat dengan yang
Lamarck dalam banyak hal bahwa itu adalah mengherankan bahwa, sejauh yang
diketahui sekarang, dua orang tidak menyadari pekerjaan masing-masing lain.
Dalam beberapa hal lain, teori Lamarck
berbeda dari teori evolusi modern.." Lamarck dilihat evolusi sebagai
proses meningkatnya kompleksitas dan "kesempurnaan," tidak didorong
secara kebetulan, seperti yang ditulisnya pada Philosophie zoologique,
"Alam, dalam memproduksi dalam suksesi setiap spesies binatang, dan mulai
dengan yang paling sempurna atau paling sederhana untuk mengakhiri pekerjaannya
dengan paling sempurna, secara bertahap struktur yang rumit mereka.Lamarck
tidak percaya pada kepunahan: baginya, spesies yang menghilang melakukannya
karena mereka berevolusi menjadi spesies yang berbedaJika hal ini berlangsung
terlalu lama, itu akan berarti hilangnya kurang "sempurna" organisme;
Lamarck untuk mendalilkan bahwa organisme sederhana, seperti protista
, terus-menerus secara spontan dihasilkan.Lamarck menekankan dua tema utama
dalam karya biologisnya.Yang pertama adalah bahwa lingkungan menimbulkan
perubahan pada hewan.. Prinsip kedua adalah
bahwa kehidupan terstruktur secara tertib dan bahwa bagian-bagian yang berbeda
dari semua badan memungkinkan untuk gerakan organik hewan.
Lamarck percaya bahwa organisme muncul
dalam bentuk yang paling sederhana melalui generasi spontan .Dia berargumen bahwa organisme
sehingga pindah dari sederhana ke kompleks dengan cara yang, stabil diprediksi
berdasarkan prinsip-prinsip fisik dasar alkimia.Lamarck melihat generasi
spontan sebagai berkelanjutan, dengan demikian menciptakan organisme sederhana
yang ditransmutasikan dari waktu ke waktu menjadi lebih kompleks.Ada beberapa
penelitian Lamarckisme dan prion .Sekelompok peneliti, misalnya, menemukan bahwa dalam sel ragi mengandung protein prion khusus Sup35, ragi mampu
mendapatkan yang baru materi genetik , beberapa di antaranya memberi
mereka kemampuan baru seperti resistensi terhadap tertentu herbisida .Ketika para peneliti melintasi sel-sel ragi
dengan sel tidak mengandung prion, sifat muncul kembali di beberapa dihasilkan keturunan , menunjukkan bahwa beberapa informasi memang
diturunkan, meskipun apakah atau tidak informasi itu genetik masih
diperdebatkan: jumlah jejak prion dalam sel dapat diteruskan kepada
keturunannya, memberikan penampilan suatu sifat genetik baru di mana tidak ada.
Akhirnya, ada bukti yang berkembang
bahwa sel-sel dapat mengaktifkan rendah kesetiaan DNA polimerase pada saat stres untuk menginduksi
mutasi.Meskipun hal ini tidak secara langsung memberikan keuntungan untuk
organisme pada tingkat organisme, masuk akal pada tingkat gen-evolusi.. Sementara akuisisi sifat genetik baru adalah
acak, dan pemilihan tetap Darwin, proses aktif dari mengidentifikasi kebutuhan
untuk bermutasi dianggap Lamarck.
3. August
Weismann
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah,
yang menurut teori ini, pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi
melalui sel nutfah seperti sel
telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik)
tidak berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang
memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang sel
somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan
melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini
disebut sebagai sawar Weismann.[2]
Gagasan mengenai sawar Weismann
ini berperan penting dalam sintesis evolusi
modern. Menurut Weismann,
proses mutasi acak yang terjadi pada gamet merupakan satu-satunya sumber perubahan pada makhluk hidup yang
diseleksi oleh seleksi alam.[3]
Gagasan Weismann ini muncul sebelum karya Gregor Mendel ditemukan kembali.
Pendapatnya bahwa evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.Dia melakukan percobaan dengan
memotong ekor tikus sampai 21 generasi tetapi keturunannya tetap memiliki ekor
terus.
Kesimpulan Weisman ada 2 yaitu:
1.
Perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada generasi berikutnya.
2.
Evolusi merupakan masalah
genetika yaitu bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel kelamin.
perbandingan-proses-evolusi-darwin-lamarck-dan-weisman
Teori Darwin dan Lamarck
Charles Darwin dianggap sebagai
pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum Darwin yang
mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander, Empeclodes,
Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena dalam
mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat
diterima di dunia ilmiah.
Menurut Lamarck, bagian
tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena
pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau
sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai
untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak
pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter).
Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan
lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.Bagian
yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan
aslinya.Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat
perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi.
Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang
lebih maju daripada moyangnya.Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal
dengan ‘use and disuse’.
Lamarck mengambil contoh mengenai
panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher
pendek.Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga
jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di
pepohonan.Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya
leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang.Akhirnya sifat perolehan yang
baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga
jerapah sekarang berleher panjang.
a.
Percobaan August
Weismann
Untuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan
sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan memotong
ekor tikus, lalu mereka dikawinkan.Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor
panjang.Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata
keturunan selanjutnya tetap berekor panjang.Langkah itu dilakukan sampai dengan
21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang dilakukan, Weismann
mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan
diwariskan kepada keturunannya. Evolusi adalah proses yang menyangkut
seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki variasi
genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan
mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
b.
Kupu-kupu Biston betularia
Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap gelap
Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi.Gambar kiri sebelum
Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat.Gambar kanan
setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat.Ini
mempengaruhi pergeseran peluang predasi.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum
berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih
banyak daripada yang berwarna gelap.Tetapi setelah berlangsungnya
revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang
berwarna cerah.Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya
sulit untuk dilihat predator.Ketika berlangsung revolusi industri dan
sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga.Ini
berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
c.
Seleksi alam
berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya
membutuhkan waktu yang relatif lama.Bakteri yang resisten terhadap penicillin
misalnya, dapat terbentuk dengan cepat.Kejadiannya juga diterangkan berdasar
konsep seleksi alam.Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri
yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan.Namun beberapa lama kemudian
koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak.Pada peristiwa
ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi
bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
d.
Bukti Tentang Adanya Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi
yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai
proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap
sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai
masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi
itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi.Berikut ini merupakan
bukti-bukti evolusi yang ada.
1)
Adanya variasi
antar individu dalam satu keturunan
Di
dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak
kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang
termasuk dalam satu spesies.Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan,
dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi.
Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu
spesies.Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu,
tanah, makanan, dan habitat.Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap
suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan
moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya
evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2)
Pengaruh penyebaran
geografis
Makhluk
hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah
mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu
terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi
demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang
tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama
sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain
disebabkan adanya isolasi geografis.
Perkembangan variasi paruh burung Finch.Terjadi karena terseleksi
secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.
Contohnya
adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan
Galapagos.Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan.Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos.Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda
dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan
keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup,
sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos.Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
3)
Ditemukannya fosil
di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil
adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang
tercetak pada batuan.Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan
batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih
tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.
Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda
Dari
sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan
sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh
dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan
dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke
bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
·
Tubuh bertambah besar,
dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
·
Leher makin panjang,
kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin
jauh
·
Perubahan dari geraham
depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang
sesuai untuk makan rumput
·
Bertambah panjangnya
anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan
itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
·
Adanya reduksi jari
kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang,
kemudian disokong teracak.
Untuk
menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak
langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat fosil
ditemukan.Cara yang ini kurang valid.Secara tak langsung dengan carbon dating
menggunakan isotop C14.Cara yang kedua ini lebih valid.
4)
Adanya homologi
organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ
berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah
struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog.
Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin
banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya
nenek moyangnya mungkin sama.
Contohnya:
tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus
yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan
dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya.
Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5)
Studi perbandingan
embriologi
Perkembangan
embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya
persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan
gastrula/awal embrio.Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara
hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek
moyang.
I. Variabilitas
Variabilitas
adalah pengukuran kuantitatif mengenai derajat seberapa tersebar atau seberapa
terkumpulnya skor-skor yang ada di dalam suatu distribusi.Variabilitas juga
memperlihatkan seberapa bervariasinya suatu data.
Variabilitas memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Berfungsi untuk menggambar atau mendeskripsikan suatu
distribusi. Dari gambar atau grafik, dapat dilihat seberapa menyebarnya suatu
distribusi dan bisa juga dilihat berapa jarak antara suatu skor dengan
rata-ratanya.
2. Menggabarkan seberapa mewakili suatu individu pada
sampelnya.
Ada tiga macam perhitungan mengenai variabilitas
- Range
Jarak dari skor yang paling tinggi dengan skor yang
paling rendah.Perhitungan Range ini biasa digunakan untuk skala interval dan
rasio dari variabel kontinu.Kelemahan Range ialah tidak dapat digunakan apabila
ada ekstrim skore.
Rumusnya : skor tertinggi – skor terendah + 1
- Interquartil Range (IR)
Range yang meliputi 50% pada bagian tengah distribusi.
Kelebihan IR, tidak dipengaruhi oleh ekstrim skore. Kelemahan IR, perhitungan
ini hanya menghitung 50% dari data yang ada dan data yang berada di kanan
ataupun kiri tidak diperhitungkan. Perhitungan ini tidak bisa menggambarkan
keseluruhan distribusi dan juga tidak bisa menggambarkan variasi yang
sesungguhnya.
Rumus IR : Q3 –Q1
Q3 adalah nilai yang terletak di 25% dari keseluruhan
data yang dihitungnya dari data kanan.
Q1 adalah nilai yang terletak di 25% dari keseluruhan
data yang dihitungnya dari data kiri.
Contohnya :
Ada data :
2, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10, 11
Dari data di atas terdapat 16 data.Kita harus mencari
terlebih dahulu 25% dari 16 yaitu data keempat.Rumusnya adalah data keempat +
data kelima dibagi dua. Sehingga Q1 sebesar 4+5 = 9 dibagi 2 menjadi 4,5. Untuk
mencari Q3, kita melihat dari sebelah kanan yaitu (8+8) / 2 = 8. Dari situ, dapat
ditentukan IR nya sebesar 3,5.
Setelah mendapatkan IR, kita bisa mencari
semi-interquartil range(SIR) yang memiliki rumus = (Q3-Q1) : 2
SIR ini dihitung untuk menghindarkan nilai ektrim agar
tidak berpengaruh terhadap perhitungan.
- Standar deviasi dan variance
Standar deviasi adalah perhitungan yang mengutamakan
deskripsi dalam variabel, bagaimana penyebaran skor dalam distribusi.Standar
deviasi mendeskripsikan variability dari perhitungan jarak dari rata-rata.
Perhitungan yang ketiga ini bisa dibilang perhitungan
paling penting dari variabilitas.
Perhitungan ini digunakan untuk mencari variance dan
standard deviasi. Ada beberapa langkah untuk menghitungnya :
§
Untuk populasi
a. Mencari skor deviasi yang merupakan jarak standard
dari mean untuk setiap skor. Rumusnya : X - µ
Contohnya : ada seorang anak memiliki skor 56 dan
rata-rata kelasnya 53. Maka skor deviasinya adalah : 56-50=3. Sedangkan apabila
seorang anak memiliki skor 50, maka skor deviasinya menjadi 50-53=-3
Tanda positif dan negative disini menunjukan letak
dari skor tersebut.Apakah di atas rata-rata atau di bawah rata-rata.
b. Memangkatkan dua setiap skor deviasi
Hal ini digunakan untuk mengatasi apabila jumlah dari
skor deviasi bisa saja menghasilkan angka 0.
Contohnya :
X
|
X - µ
|
(X - µ)2
|
8
|
5
|
25
|
1
|
-2
|
4
|
3
|
0
|
0
|
0
|
-3
|
9
|
12
|
0
|
38
|
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila skor
deviasi tidak kita jumlahkan, kita akan mendapatkan nilai 0 di akhir
penjumlahannya. Oleh karena itu kita musti memangkatkan dua skor tersebut.
c. Menghitung rata-rata dari langkah kedua
Dalam menghitung rata-rata, kita menggunakan data yang
sudah dipangkat duakan agar hasilnya tidak 0. Proses seperti ini biasa disebut
menghitung variance
Rumusnya :
s2 = å(X - µ)2/ N
Dengan N sebagai jumlah dari populasi.
d. Menghitung standar deviasi
Setelah variance nya dapat, kita harus menghitung
standari deviasinya yang rumusnya berupa : Ös2
§
Untuk sampel
Perhitungan menggunakan sampel digunakan apabila
sampel dapat mewakili populasi asal mereka.Variabelitas yang ada pada sampel
biasanya lebih sedikit dibandingkan populasi.Hal ini lah yang terkadang membuat
penelitian ini menimbulkan suatu bias.Namun, meskipun menimbulkan bias, bukan
berarti penelitian ini tidak dapat dibetulkan.
Langkah-langkah yang diperlukan tidak berbeda dengan
perhitungan untuk populasi.Bedanya hanya terletak di simbol.
1) Mencari skor deviasi yang merupakan jarak standard
dari mean untuk setiap skor. Rumusnya : X – M
M disini berarti
rata-rata dari sampel.
2) Memangkatkan dua setiap skor deviasi
3) Menjumlahkan skore deviasi yang telah di pangkatkan
dua. Simbol yang digunakan =>SS : å(X - M)2
4) Menghitung sampel variance : s2 = SS /
(n-1)
5) Menghitung standard deviasi : s = Ös2
Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
perhitungan sampel, variability di populasi dapat saja tidak tergambar dengan
sempurna karena variabel di sampel terbatas hanya pada sampel dan tidak
mewakili keseluruhan populasi.
§
Derajat kebebasan
Derajat kebebasan digunakan untuk mengetahui berapa
skor yang dapat kita tentukan secara acak.
Contohnya :
Kita mengetahui adanya 3 skor yang memiliki rata-rata
5.Karena adanya 3 skor, kita bisa memilih secara acak 2 skor.2 skor itu
merupakan derajat kebebasan.Jadinya rumus dari derajat kebebasan ialah n-1.n
merupakan jumlah skor yang ada. Kenapa harus dikurang dengan 1?Karena satu itu
tidak boleh ditentukan secara acak.Satu skor berfungsi untuk membuat data
menjadi sesuai dengan yang telah diketahui sebelumnya.
§
Skala transformasi
Ada dua macam skala transformasi yang mungkin harus
diperhatikan apabila ada perubahan jarak atau skor
1. Menambahkan suatu angka yang konstan ke setiap skor
tidak mengubah skor dari standar deviasi
a. Contohnya : apabila ada dua skor dengan nilai 41 dan
43. Kedua skor tersebut memiliki jarak 2.Apabila dua skore tersebut ditambahkan
2 menjadi 43 dan 45 maka jarak antara keduanya tetap 2.
b. Mengalikan setiap skore dengan angka konstan akan
menjadikan standar deviasi terkalikan dengan angka yang sama
Contohnya : apabila ada dua skore dengan nilai 41 dan
43 memiliki jarak 2 dan keduanya sama-sama di kalikan 2 menjadi 82 dan 86, maka
jarak mereka juga akan di kalikan 2 pula menjadi 4.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variability
1. Ekstrim skor
Apabila ada ekstrim skor disuatu data, maka sebaiknya
kita menggunakan perhitungan semi interquartil range.
2. Sampel size
Apabila menggunakan sampel size, sebaiknya menggunakan
perhitungan standard deviasi, variance atau semi interquartil range.
3. Stabilitas dalam sampel
Apabila ada stabilitas dalam sampel, perhitungan yang
kita gunakan sebaiknya standard deviasi, variance dan semi interquartil range.
4. Distribusi yang batasnya masih belum jelas
Apabila ada distribusi yang batasnya masih belum jelas
seperti > 60.Perhitungan yang dipergunakan sebaiknya semi interquartil
range.
Jadi kesimpulannya, perhitungan range memiliki
kemampuan untuk menghitung sangat terbatas karena tidak selalu range dapat
digunakan.Hanya di saat-saat yang mendukung saja. Sedangkan semi interquartil
range memiliki kemampuan untuk menghitung semua jenis variability.
Variabilitas genetik
Plot-plot pengujian ketahanan gandum
terhadap karat penyakit kuning dalam suatu eksibisi. Variabilitas genetik yang
luas akan menyediakan gen ketahanan terhadap penyakit tanaman.
Dalam biologi, variabilitas
genetik atau keragaman genetik adalah ukuran bagi kecenderungan
berbagai individu
dalam suatu populasi untuk memiliki genotipe yang
berbeda-beda.Variabilitas dalam suatu sifat (karakter) tertentu menggambarkan
bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan
genetik. Tingginya variabilitas genetik amat penting bagi keanekaragaman hayati karena akan membantu
suatu populasi beradaptasi dan menghindari kepunahan. Selain itu, pemuliaan
tanaman dan hewan banyak mengambil manfaat dari luasnya
variabilitas genetik.
Variabilitas genetik tidak sama dengan keanekaragaman genetik. Istilah yang
terakhir mengacu pada ukuran banyaknya variasi yang teramati dalam suatu
populasi.Variabilitas genetik dapat teramati apabila terjadi perubahan
lingkungan yang memaksa suatu populasi beradaptasi.Apabila populasi tersebut
mampu tetap bertahan tanpa mengalami penyusutan populasi, dapat diketahui bahwa
individu-individu anggotanya memiliki variabilitas genetik yang tinggi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan
Teori Evolusi Darwin mulai dari sejarahnya Buku
“Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959
ini, menurut indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis
lain (selain kitab suci) selama ini.
Dengan berbagai perkembangan dalam perkembangan
dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin
diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab
terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu:
mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang
sekarang kita seirng disebut Neo-Darwinian atau Modern Systhesis.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat
dipengaruhi oleh Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura
raksasa),Pendapat Charles Lyell dalam bukunya
"Principles of Geology" yang menyatakan bahwa batuan, pulau,
dan benua selalu mengalami perubahan, Pendapat Thomas Robert Malthus
dalam bukunya "An Essay on the Principle of Population"
yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat
daripada kenaikan produksi pangan. Hal itu mendapat ukungan dari berbagai
golongan seperti Lamarck dan Weisman. Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu
sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses
historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana
yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata.
Variabilitas
adalah pengukuran kuantitatif mengenai derajat seberapa tersebar atau seberapa
terkumpulnya skor-skor yang ada di dalam suatu distribusi.Variabilitas juga
memperlihatkan seberapa bervariasinya suatu data.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini diharapkan
dapat memberi pengetahuan kepada pembaca tentang variabilitas ban teori evolusi. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca. Dan dapat memberikan refresnsi tentang variabilitas dan teori evolusi.
DAFTAR PUSTAKA
v Ischak,
Drs. 1991. Geografi 2a, PT. Intan Pariwara, Yogyakarta.
v Tanudidjaja,
Moh. Ma’mun. 1995. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Angkasa.
v Wikipedia.org
v BSE
Depdiknas.go.id
v id.shvoong.com
v Google.com
v geondutndut.netii.net